Menguatkan Pemahaman Tentang Identitas Manusia Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman yang merupakan suatu kekayaan dan keindahan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Masyarakata Indonesia memilili beragam budaya, suku, agama, tradisi dan lain sebagainya. Adanya keberagaman ini kita kenal dalam semboyan negara "Bhineka Tunggal Ika" yang memiliki arti berbeda-beda tapi tetap satu jua. Hal tersebut merupakan cita-cita bangsa kita sebagai manusia yang memiliki keberagaman tetapi tetap bersatu dalam satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia.

Sekolah ialah sebagai tempat yang mencerminkan keberagaman etnis, budaya, dan agama yang melibatkan peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Melalui observasi kritis, tanda dan simbol di sekitar sekolah dapat memberikan gambaran tentang bagaimana kebhinekatunggalikaan  dihayati. Tanda-tanda seperti bendera merah putih, lambang sekolah, dan kutipan inspiratif dari tokoh nasional adalah elemen visual yang mengingatkan setiap individu di dalam sekolah akan identitas nasional mereka. Pentingnya tanda-tanda ini adalah untuk menciptakan kesadaran akan kebersamaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. 

Pengajaran di sekolah juga berperan penting dalam membentuk identitas manusia Indonesia. Proses pembelajaran yang  mengakomodasi keberagaman budaya, dan meresapi nilai-nilai kebhinekatunggalikaan adalah pondasi yang kuat untuk pemahaman identitas nasional. Guru memiliki peran utama dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didiknya. Melalui pendekatan kritis, guru dapat menerapkan nilai-nilai tersebut ke dalam kurikulum dan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Berdsarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SDN Sindangsari, bahwa dapat terlihat penerapan terhadap nilai-nilai kebhinkeatunggalikaan ini. Peserta didik yang ada di lingkungan sekolah terdapat beragam perbedaan, terdapat peserta didik yang berasal dari suku Sunda, Batak, Jawa, Aceh dan lain sebagainya. Selain dari keberagaman suku, terdapat pula keberagaman Agama, terdapat agama yang menjadi miniritas di sekolah yaitu Agama Kristen, diantara mayoritas beragama Muslim. Walaupun warga (peserta didik serta guru dan staff) didalam lingkungan sekolah memiliki beragam perbedaan tetapi lingkungan didalam sekolah sangat menghargai dan menghormati hal tersebut. Mereka telah menerapkan nilai-nilai kebhinekatunggalikaan dengan tetap saling gotong-royong, saling tolong-menolong. bersikap sopan, santun, dan sangat toleran terhadap perbedaan baik agama, ras, suku, dan budaya yang ada. Seluruh warga dalam lingkungan sekolah senantiasa berinteraksi dengan baik tanpa memandang perbedaan yang melatarbelakangi pribadi seseorang. Salah satu bentuk nyata toleransi dalam keberagaman Agama yaitu dengan tersedianya Mini Gereja sebagai fasilitas bagi peserta didik yang beragama Kristen untuk mendapatkan pengajaran agamanya.

Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi pedoman hidup masyarakat Indonesia. Dalam dunia Pendidikan, penanaman penghayatan akan nilai-nilai Pancasila sudah seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari didalam lingkungan sekolah. Setelah melakukan observasi lingkungan sekolah di SDN Sindangsari telah terlihat adanya penguatan terhadap nilai-nilai Pancasila untuk menguatkan identitas sebagai manusia Indonesia. Implementasi yang dilakukan pada lingkungan sekolah sebagai identitas manusia Indonesia tercermin dari kegiatan berikut:

Sila Pertama : “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Makna dari sila pertama ini ialah bangsa Indonesia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila dalam kegiatan dilingkungan sekolah antara lain:

  • Melakukan kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar di dalam kelas
  • Saling menghormati dan menghargai perbedaan agama
  • Melakukan kegiatan agama untuk seluruh warga sekolah, seperti bagi kelas atas selalu diingatkan untuk sholat dzuhur di Masjid Sekolah, selain itu diadakan sholat Dhuha Rutin setiap jum'at.

Sila Kedua: “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

Makna dari sila kedua ialah adanya pengakuan terhadap persamaan derajat antar sesama manusia, bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban. Pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila dalam kegiatan dilingkungan sekolah antara lain:
  • Sopan santun terhadap guru, teman-teman dan seluruh warga sekolah
  • Mendengarkan nasehat dan arahan dari guru
  • Saling rukun dengan seluruh warga sekolah
  • Mentaati peraturan/tata tertib di sekolah
  • Saling menolong dan peduli saat ada warga sekolah yang mengalami kesulitan, musibah atapun saat sakit.

Sila Ketiga: "Persatuan Indonesia"

Makna dari sila ketiga adalah suatu usaha persatuan rakyat menuju negara kesatuan Republik Indonesia. Pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila dalam kegiatan dilingkungan sekolah antara lain:
  • Mengikuti upacara bendera dengan khidmat.
  • Tidak membeda-bedakan teman dari manapun asalnya.
  • Menghargai setiap budaya dan ciri khas dari masing-masing daerah.
  • Bersatu padu dan bekerja sama dengan teman-teman di sekolah.
  • Tidak saling mengejek dan bertengkar.

Sila Keempat: "Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" 

Makna dari sila keempat adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila dalam kegiatan dilingkungan sekolah antara lain:
  • Menyelesaikan masalah yang ada dengan saling bermusyawarah serta menghargai apapun hasil musyawarah tersebut
  • Dapat bekerjasama dalam kelompok untuk keberhasilan bersama
  • Menerima pendapat, masukan, dan saran dari teman-teman kelompok.
  • Tidak menyela teman yang sedang berbicara tentang pendapatnya.

Sila Kelima: "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

Makna dari sila kelima ialah tujuan bangsa Indonesia adalah tercapainya masyarakat adil dan makmur secara lahir dan batin. Pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila dalam kegiatan dilingkungan sekolah antara lain:
  • Tidak membeda-bedakan teman.
  • Bekerja sama untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif.
  • Menghormati hak masing-masing teman di kelas.
  • Melakukan kewajiban di sekolah dengan tanggung jawab.
  • Menghargai hasil karya teman.